31 July 2013
24 July 2013
22 July 2013
Bahtsul Masail by: Oriska Biri
Karakteristik
utama Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi masyarakat Islam terbesar di Indonesia
adalah tradisi Intelektualnya yang moderat, yang apresiatif terhadap khazanah
pemikiran masa lalu maupun budaya lokal, dan kemampuannya menyerap tradisi
pemikiran baru yang datang dari manapun melintasi batas negara, agama, dan
ideologi.Secara formal Nahdlatul Ulama menganut empat madzhab (Madzhab Hanafi,
Madzhab Maliki, Madzhab Syafi’i, dan Madzhab Hanbali). Dalam praktek
pengambilan keputusan hukum, Nahdlatul Ulama ternyata tidak hanya menggunakan
empat madzhab, tetapi juga menggunakan madzhab lain dan mengikuti pendapat para
Ulama di masa sekarang ini yang tidak termasuk dalam madzhab.Di samping itu
Nahdlatul Ulama sengaja tidak menggunakan dalil-dalil yang terdapat di dalam
al-Qur’an maupun as-Sunah (al-Hadist). Nahdlatul Ulama merupakan jendela
pemikiran Indonesia. Dalam kebiasaannya mengambil keputusan hukum sebagai
jawaban atas persoalan yang terjadi di masyarakat, NU juga sangat fleksibel.
17 July 2013
15 July 2013
13 July 2013
Macam Siswa Berkebutuhan Khusus by: Muhtadin
A. Pengertian anak
berkelainan
Istilah berkelainan dalam percakapan sehari-hari dikonotasikan sebagai
suatu kondisi yang menyimpang dari rata-rata umumnya. Penyimpangan tersebut
memiliki nilai lebih atau kurang. Efek penyimpangan yang dialami oleh seseorang
seringkali mengundang perhatian orang-orang yang ada disekelilingnya, baik
sesaat maupun berkelanjutan.[1]
Secara ringkas Anak Berkebutuhan Khusus adalah anak yang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan menyimpang dari kriteria normal baik secara fisik,
psikis, emosi dan perilaku, sehingga dalam mengembangkan potensinya memerlukan
perlakuan dan pendidikan khusus. Dalam memahami pengertian Anak Berkebutuhan
Khusus mungkin kita akan menjumpai beberapa istilah yaitu kelainan, kecacatan,
dan hambatan. Pengertian dari
istilah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Kelainan adalah ketidak normalan
fungsi sistem organ, biasanya mengacu
pada keadaan medis/organik, misalnya: keterbatasan jarak pandang (myopic),
gangguan jantung, cerebral palsy (gangguan pada syaraf otak sehingga otot
layu) gangguan pendengaran dan
sebagainya.
2. Kecacatan adalah merupakan konsekuensi fungsional
dari kelainan yang dimiliki. Seorang
anak yang mempunyai spinabifida (punggung
dengan keadaan bengkok / bungkuk (bahasa jawa), sehingga tidak dapat berjalan
tanpa tongkat penopang, berarti anak ini memiliki kecacatan. Namun, anak yang
memiliki jarak pandang yang diberikan kacamata sehingga dapat melihat dengan
baik lagi, maka anak tersebut memiliki kelainan tapi bukan kecacatan.
3. Hambatan adalah konsekuensi sosial atau lingkungan akibat
kecacatan. Banyak orang dengan kecacatan tidak harus merasa mempunyai hambatan.
Masyarakat yang justru sering membuat hambatan bagi mereka, misalnya
karena penolakan, diskriminasi,
prasangka serta berbagai akses fisik yang membatasi mereka untuk membuat
keputusan dan melakukan pilihan yang mempengaruhi hidupnya.
Sebagai contoh jika anak yang berkursi roda tidak dapat memasuki
komunitas sekolah, dia memiliki hambatan dalam memanfaatkan sarana sekolah.
Ketika sekolah dapat diakses oleh pengguna kursi roda, maka hambatan ini
hilang.
Bank Konvensional Vs Bank Syariah by: Ricky Islamisme
A. Sejarah Munculnya
Perbankan di Dunia Islam
Sistem perbankan telah muncul di dunia Islam sejak
kedatangan penjajah Barat menyerbu ke berbagai negeri Islam. Di negeri-negeri
jajahannya, mereka menerapkan sistem ekonomi Kapitalisme yang bertumpu kepada
sistem perbankan (riba). Di Indonesia muncul bank pertama, yaitu Bank Priyayi,
tahun 1846 di Purwokerto, dengan pendirinya Raden Bei Patih Aria Wiryaatmaja
dari kalangan keraton. Kemudian secara meluas di berbagai daerah, berdiri Bank
Rakyat (Volksbank); antara lain di Garut (1898), Sumatera Barat (1899), dan
Menado (1899).
Dalam menanamkan sistem perbankan ini, penjajah
Belanda mendirikan Sentral Kas, tahun 1912, yang berfungsi sebagai pusat
keuangan. Dari kalangan intelektual, didirikanlah Indonesische Studie Club di
Surabaya tahun 1929. Kemudian Belanda, dalam menyuburkan sistem riba,
mendirikan Algemene Volkscredit Bank (AVB) tahun 1934.
Pada tahun-tahun pertama setelah terusirnya pejajah
Belanda dari Indonesia, didirikanlah Yayasan Pusat Bank Indonesia tahun 1945,
yang menjadi cikal bakal Bank Indonesia sekaligus memberikan rekomendasi
pendirian bank-bank yang ada. Melalui PP No.1, tahun 1946, lahirlah Bank Rakyat
Indonesia (BRI). Pada tahun yang sama, menyusul berdirinya Bank Negara
Indonesia (BNI) 1946. Kemudian jumlah bank semakin bertambah banyak. Di
antaranya Bank Industri Negara (BIN, 1952), Bank Bumi Daya (BBD, 19 Agustus
1959). Bank Pembangunan Industri (BPI, 1960), Bank Dagang Negara (BDN, 2 April
1960), Bank Export-Import Indonesia (Bank Exim) yang dinasionalisasikan pada 30
Nopember 1960. Pada tahun-tahun berikutnya sampai sekarang, dunia perbankan
tumbuh seperti jamur di musim hujan.
05 July 2013
Peradaban / I
Hilang dari
peradaban, kami tidak menemukan arsipnya sama sekali; baik softfile dan hardfilenya.
Menurut cerita masih ada di Kak Jumadi yang megang motivasia di edisi perdana.
So, perlu diminta yo... hehehhee atau mungkin kk alumni lain yang punya filenya bisa d share donk dengan kita, karena hanya edisi satu saja yang belum ditemukan arsipnya hehehe....
04 July 2013
Subscribe to:
Posts (Atom)